Selasa, 26 Februari 2008

" Mbah Dokter nya anakku..

Bismillahirrohmanirrohim...

"Jangan lupa lho..bikin appointmen sama Dr.X ", suamiku mengingatkan lagi lewat telpon.Yap, sore ini anakku sudah dapat nomor antrian 5 disebuah klinik anak.Beberapa hari ini anakku belum BAB. Takut ada sumbatan diususnya, akhirnya kami putuskan ke dokter langganan kami.
Seorang Dokter Spesialis Anak yang sudah "sepuh" dan senior bertugas disini. Berumur kira kira 80 th lewat( tepatnya kurang tahu ..), beliau terkenal bertangan dingin dan teliti dalam bekerja. Bahkan beberapa pasien anak2nya membahasakan "Mbah" dalam memanggilnya.Walaupun antriannya terkenal lama dan panjang ( sampai ada anak-anak yang trauma gara2 ini), ternyata tetap saja pasiennya "bejibun".

Akupun sebenarnya trauma.Walaupun anakku malah tidak. Bosannya menunggu pasien yang keluar dari ruangannya.Satu demi satu.Mungkin saking telitinya ( atau karena sepuhnya ) ,beliau butuh waktu lama untuk memeriksa satu pasien. Kira2 20 menit ( lebih lama dari dokter anak kebanyakan ).Yang jelas, ada pendapat, ...ya baguslah, daripada buru2 analisa malah salah kasih obat, kan bahaya, apalagi anak anak..(bener juga ya pemirsa..)

Mata yang mulai menyipit, rambut yang sepenuhnya memutih dan gerakan2nya yang melamban tidak mengurangi ketelitiannya. Bahkan tangisan bayi dan anak2 ketika diimunisasi atau diperiksa ,bagaikan nyanyian saja ditelinganya. Cueeeek sekali sama tangisan itu. Mau nangis sekeras apapun, seperti tak mengurangi "kekhusyuan"nya.Ketika meresepkan obat, menghitungnya dengan kalkulator, lalu mengernyitkan kening lama sekali. Mungkinkah dia lupa nama obatnya? Mudah-mudahan tidak.

Sebenarnya, bukan tidak ada dokter lain dikota ini. Tapi jam terbang beliaulah yang paling tinggi. Entah sugesti, entah memang terbukti, yang jelas orang2 dari pulau2 lainpun banyak yang berobat padanya.Akhirnya, semoga sehat selalu Dok, panjang umur...masih banyak bayi dan anak2 dikota ini yang merindukan tangan dingin Anda ketika sakit. ( Aku sendiri sudah mulai pindah ke DSA yg lain, bukan apa2..rujukan dari perusahaan mengharuskan kami ke RS lain. Lagipula ,anakkupun sudah mulai punya rasa bosan menunggu.Sampai jumpa lain kali ya Dok..)

Tidak ada komentar: