Minggu, 24 Februari 2008

Sahabat..atau entah apa namanya..

Bismillahirrohmanirrohim.

Untuk satu keperluan, aku buka file2 foto di komputer. Senyum sendiri melihat foto anakku pas menang lomba 17 an di sekolahnya. TKIT Anak Harapan Ulil Albab Kota Batam. Bangganya dia..
padahal cuman lomba letusin balon. Yah..anak- anak yang pandai bersyukur.
Dalam foto itu,disamping anakku, ada temannya. Sebut saja si H. Sobat kentalnya ala anak2.
Keakraban mereka tentu saja menggiring orang tunya untuk saling akrab. Kebetulan kami tinggal di satu lingkungan. Tapi..ada rasa pedih sedikit menyapa hati.

Setahap demi setahap..aku mengenali dia dan keluarganya. Anak2nya semua akrab denganku. Orang bilang sih..talentaku emang sama anak2. Banyak anak2 tetangga yang lengket sama aku.
( aura tukang momong..hehehe...). Suamikupun, yang tergolong malas bergaul, akhirnya juga mengenal suaminya karena satu urusan . Persaudaraan yang manis sebetulnya.
Hal ini berlangsung hampir setahun. Sampai satu periode tertentu, tiba tiba kami tidak lagi akrab. Entah apa sebabnya dia menjauh begitu saja. Aku berusaha mencari tahu dari dia sendiri. Karena lewat orang lain tentu banyak salah info daripada benernya. 3 kali aku coba konfirmasikan masalah ini. Tidak ada jawaban. Akhirnya aku pergi dengan tanda tanya.

Sekali lagi, aku hubungi sahabat baiknya, "tak ada apa apa,kok.. " katanya. Oh, begitu...
Lalu aku putuskan bicara untuk bertanya langsung tentang hal itu terakhir kalinya. Dengan rendah hati aku bertanya...tapi , dia membalasnya dengan nada tinggi. Aku putuskan menyudahi pembicaraan. Lalu aku sambung dengan SMS. Isinya permintaan maaf dan terimakasih. Tak juga berbalas.

Sampai detik ini...hatiku masih miris. Ketika anakku bertanya, "...ma, kok si H gak pernah kesini, Faiz mau main sama dia.." Maaf nak, mama juga gak tau, jawabku sekenanya. Mungkin si H sedang capek. Itu aja yang aku bilang. Sampai 3 bulan berselang, masih itu yang sering ditanyakan anakku. Dan itu juga jawaban yang kuberikan.

Yah sudahlah..mungkin Allah mentakdirkan aku bersahabat dengannya hanya sampai disini. Pasti ada yang terbaik lagi dari Allah untukku. Hikmahnyapun juga pasti akan tergali. Lambat laun. Mungkin ada benarnya , jika di era sekarang..berteman hanya berdasarkan "loss and profit" .

Tidak ada komentar: